Tari Bali

Bicara mengenai keindahan & kebudayaan pulau dewata ini memang tak ada henti-hentinya. Bukan hanya menawarkan keindahan alam, namun Bali juga memiliki segudang kekayaan budaya. Salah satunya Tari Bali.

Tarian dari daerah Bali merupakan budaya warisan dari leluhur yang sudah sebaiknya dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya warga Bali sendiri.

Daftar 30 Tari Bali Tradisional yang Menarik

Tarian ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau Bali.

Bahkan, tak jarang para wisatawan mancanegara tertarik untuk ikut menarikan seni asli Bali ini. Berdasarkan hal itu, dibawah ini kami sajikan daftar lengkap tari asal Bali.

1. Tari Trunajaya

Trunajaya berasal dari kata Teruna yang berarti pemuda dan Jaya yang berarti jaya. Tari dari Bali ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang ingin memikat wanita. Gerakannya tegas dimana antar kaki diberi jarak seperti kuda-kuda.

Walau begitu, sekarang ini tari Trunajaya tidak hanya dibawakan oleh laki-laki. Perempuan pun dapat ikut serta. Bahkan oleh 2 orang sekaligus.

Tari ini memiliki gerakan dengan membelalakan matanya. Hal tersebut dapat diartikan sebagai kejantanan dari penari pria yang ingin menyatakan cintanya.

2. Tari Barong

Tari Barong menceritakan tentang perseteruan antara kebajikan yang disimbolkan dengan makhluk barong. Dan kejahatan yang digambarkan dengan sosok rangda.

Barong berasal dari kata Bahruang atau beruang. Walau begitu, wujud asli dari barong ini tergantung dari jenis tari yang dibawakan.

Ada Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Landung, dan yang paling terkenal yaitu Barong Keket atau Ket yang merupakan perpaduan macan, singa, dan sapi.

Tarian yang berasal dari Bali ini dilakukan oleh 2 orang laki-laki. Yang satu memainkan kepala dan yang lain memainkan ekor. Badan barang biasanya terbuat dari bahan kulit dan diukir-ukir khas Bali lalu dilengkapi dengan ornamen potongan kaca cermin untuk membuatnya tampak berkilau.

Bulu barong terbuat dari serat ijuk atau bulu burung gagak. Sedangkan untuk topeng biasanya terbuat dari kayu yang tumbuh di tempat keramat atau angker.

3. Tari Legong

Dahulu, tarian ini hanya ditampilkan di lingkungan kerajaan Bali. Nama tari Bali satu ini berasal dari kata “Leg” yang berarti luwes dan “gong” yang berarti gamelan. Karena itu, Seni Legong ini memiliki gerakan lemah gemulai yang diiringi dengan gamelan tradisional khas Bali bernama Semar Pegulingan.

Tarian legong dimainkan oleh 2-3 orang penari dan menghadirkan tokoh “condong”, semua penari legong memakai kipas kecuali tokoh condong tersebut.

4. Tari Kecak

Tari asal Bali yang sudah sangat terkenal ini menceritakan tentang epic ramayana dan rata-rata semua penarinya adalah laki-laki. Tari kecak memiliki Jumlah penari yang bisa mencapai puluhan orang bahkan lebih.

Para penari duduk melingkar dan menyerukan “cak” sambil mengangkat kedua tangan. Hal tersebut menggambarkan tentara kera saat membantu Rama melawan Ramayana.

5. Tari Pendet

Tari ini awalnya hanya digunakan sebagai pemujaan di pura-pura Bali. Tari Pendet ini dapat diartikan sebagai bentuk penyambutan kedatangan dewa dewi dari langit.

Namun seiring dengan berjalannya waktu para seniman di Bali mengubah seni tersebut menjadi sebuah kesenian selamat datang.

Pendet ditarikan ole banyak orang. Namun, kebanyakan wanita, dewasa maupun gadis. Mereka menari dengan membawa perlengkapan sesajen.

6. Tari Baris

Tari baris diciptakan pada pertengahan abad ke-16. Dalam tarian ini, penari menggerakkan badannya seperti seorang pahlawan yang sedang berperang.

Tari khas bali ini bercerita tentang keberanian para ksatria Bali yang sedang bertempur demi membela raja. Seni ini paling sedikit dibawakan oleh 8 – 40 laki-laki.

7. Tari Panji Semirang

Tarian tradisional Bali ini diciptakan pada tahun 1942 oleh I Nyoman Kaler. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri bernama Galuh Candrakirana yang sedang mengembara dan menyamar sebagai laki-laki dengan nama Raden Panji.

Pengembaraan tersebut dilakukan sang putri setelah dirinya kehilangan sang suami. Biasanya ditarikan oleh penari wanita yang berperan sebagai laki-laki.

Dalam tarian ini, para penari membuka matanya lebar-lebar bak seseorang yang sedang marah, dibumbui senyuman namun tetap dengan mata yang galak. Terdapat perubahan mimik di beberapa gerakannya.

8. Tari Puspanjali

Puspanjali merupakan gabungan dari kata “puspa” dan “anjali” dimana bila disatukan “menghormati bagai bunga” maknanya menghormati para tamu bagaikan sekuntum bunga.

Tarian ini ditarikan oleh 5 – 7 wanita yang membawa bokoran (piring tradisional) yang berisi aneka kuntum bunga harum. Seni ini menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerik ritmis yang dinamis.

9. Tari Margapati

Kata margapati berasal dari kata “Marga” yang artinya jalan dan “Pati” yang artinya kematian. Bila disatukan artinya jalan menuju kematian.

Tarian ini menggambarkan kesalahan perjalanan hidup seorang wanita. Karena itu tarian ini banyak menampilkan gerakan laki-laki meskipun penarinya umumnya perempuan.

Baca Juga: Nama Rumah Adat Bali

Jika dilihat, tarian ini seperti mengintai dan siap-siap menerkam mangsanya.

10. Tari Cendrawasih

Tari khas daerah Bali yang diciptakan oleh I Gde Manik ini pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamana Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1920an.

Namun sekarang ini, tarian Cendrawasih yang sering ditampilkan merupakan hasil olahan dari seorang koreografi N.L.N.Swasthi Wijaya Bandem yang diaransemenkan pada tahun 1998.

Tari Cendrawasih Bali menggambarkan tentang keindahan seekor burung Cemdrawasih. Burung tersebut merupakan ikon tanah Papua yang dikenal sebagai Manuk Dewata.

Tarian ini dilakonkan ole 2 orang wanita yang berperan sebagai Cendrawasih Jantan dan Betina.

Gerakan tarian ini juga mengibaratkan sepasang burung yang sedang memadu kasih. Mereka meliuk-liuk seperti sedang menari dan menyanyi menjelang pernikahan.

11. Tari Kebyar Duduk Bali

I Ketut Mario merupakan seorang maestro seni asal Tabanan yang menciptakan seni ini pada tahun 1925. Seni ini juga biasa disebut dengan tari Kebyar Terompong (jika dimainkan dengan instrumen musik Terompong)

Tari ini dinamakan Kebyar Duduk karena gerakannya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang (bersila).

Tari Kebyar Duduk merupakan tarian tunggal. Dalam seni Kebyar, para penari menginterpresentasikan nuansa musik dengan ekspresi wajah dan gerakan.

Tari Kebyar Duduk terdiri dari 4 bagian yaitu Papeson, Kebyar, Pangandeng, dan Pangecet. Kesenian ini menggambarkan seorang pemuda yang menari lincah mengikuti irama Gamelan.

12. Tari Topeng

Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan.

Tuah yang ditampilkan mempreswentasikan dewa-dewa yang dipercaya mampu menganugerahkan ketentraman dan keselamatan.

13. Tari Janger

Muncul pada tahun 1930-an, Tari Jangger dilatar belakangi oleh nyanyian-nyanyian bersahut-sahutan tdari orang-orang yang memetik kopi. Nyanyian tersebut bertujuan untuk menghapuskan rasa lelah saat memanen biji kopi.

Tari Jangger dimainkan secara berpasangan dengan jumlah penari 10 – 16 orang, lalu dibagi kelompok putri yang dinamakan Janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak.

Mereka menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan. Litik lagu tarian ini diambil dari nyanyian Sanghyang (ritual tarian kuno).

14. Tari Tenun

Tari Tenun diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes pada tahun 1962. Tari tenun berfungsi untuk melestarikan budaya menenun di Bali serta juga melestarikan alat-alat yang digunakan untuk menenun.

Kisahnya dimulai dari proses memintal benang sampai pada menenun dengan senang dan gembira. Seni ini umumnya dibawakan oleh 3 orang penari atau lebih.

Busana tarian ini antara lain, kepala memakai lelunakan, pakaianya terdiri dari tapih, kamen, dan selendang yang dililitkan di dada serta sabuk prada. Tata rias hampir sama dengan tarian lain, bunga sandat 3 buah dikenakan di kepala.

15. Tari Gambuh Bali

Tarian yang merupakan warisan budaya Bali ini memperoleh pengaruh dan drama tari zaman Jawa-Hindu di Jawa Timur. Atau lebih dikenal dengan nama Raket Lalaokaran.

Raket Lalaokaran atau Gambuh Ariar adalah pertunjukkan berlakon yang merupakan perpaduan antara Raket dengan Gambuh. Gambuh abad XVI ini adalah tarian perang yang digunakan untuk menghibur rakyat Majapahit saat melaksanakan upacara Shreiddha.

16. Tari Telek

Janis tari wali ini merupakan warisan leluhur yang pantang untuk tidak dipentaskan. Keyakinan ini begitu melekat dihati krama Banjar adat Pancoran.

Gelgel dan Desa Adat Jumpai melestarikan kesenian ini dari tahun ke tahun. Dari generasi ke generasi sampai tidak tergerus arus zaman.

Pementasan ini diyakini sebagai sarana untuk meminang keselamatan dunia khususnya wilayah Banjar atau desa adat mereka.

Jika tidak mementaskan tarian ini, dianggap seperti mengundang kehadiran sasab (penyakit pada manusia), merana (hama-penyakit pada tanaman dan ternak) dan bahaya lainnya yang dapat mengacaukan dunia.

17. Tari Wiranata

Tarian Wiranata Bali menggambarkan kesan gagah dari seorang penad serta cocok sekali dalam melukiskan seorang yang punya pengaruh dan wibawa seperti seorang raja.

Tari ini umumnya ditarikan oleh remaja putri. Namun memungkinkan juga ditarikan oleh penari pria. Baik dalam pementasan kelompok maupun tunggal. Seni ini merupakan kerasi yang diciptakan oleh I Nyoman Ridet pada tahun 1960.

18. Tari Penyembrama

Tari Panyembrama merupakan jenis tari penyambutan yang diciptakan pada tahun 1970an. Seni ini juga sering dipentaskan dalam upacara agama Hindu di Pura sebagai Seni pelengkap sebelum tari Sanghyang atau Rejang.

Gamelan digunakan untuk mengiringi Seni ini. Biasanya digunakan gong kebyar dan dipentaskan menggunakan pakaian adat Bali.

Tarian ini biasanya dilakonkan oleh penari perempuan sehingga lirik mata, senyum, dan gerak gemulai tubuhnya lebih terlihat anggun.

19. Tari Sanghyang

Tari Bali Sanghyang merupakan sisa-sisa kebudayaan pra-Hindu yang ditarikan oleh dua gadis kecil dan masih dianggap suci.

Sebelum menarikan tari Sanghyang, calon penari harus menjalankan beberapa pantangan seperti tidak boleh lewat dibawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata jorok dan kasar, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh mencuri.

Tarian ini juga dipentaskan untuk pelengkap upacara atau juga sebagai media untuk mengusir wabah penyakit.

Selain itu, Seni ini juga digunakan sebagai sarana pelindung terhadap ancaman dari kekuatan magi hitam.

Kesenian Sanghyang ada beberapa jenis, diantaranya Sanghyang Dedari, Sanghyang Deling, Sanghyang Penyalin, dan Sanghyang Celeng.

20. Tari Kupu-Kupu

Tari kupu-kupu diciptakan pada tahun 1960an. Seni ini merupakan tarian grup putri yang dimainkan oleh 5 orang perempuan atau lebih.

Tarian ini menggambarkan binatang kupu-kupu berwarna biru tua atau tarum yang sedang terbang serta hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya.

Secara filosofis, Kesenian ini merupakan penggambaran keindahan, kedamaian, dan keeksotisan pulau Bali.

21. Tari Wirayudha

Tarian Bali satu ini bertemakan peperangan dan menunjukkan kegagahan sosok laki-laki prajurit kerajaan. Tari Wirayudha berasal dari 2 kata, yaitu Wira yang berarti pahlawan dan Yudha yang berarti perang.

Seni ini merupakan seni kreasi tari tradisional modern yang diciptakan pada tahu 1979 oleh I Wayan Dibia melalui Sanggar Tari Bali Waturenggong.

Kesenian ini ditarikan oleh 2 – 4 pasang penari pria yang membawa senjata tombak. Seni ini juga diciptakan untuk menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang.

22. Tari Durga Mahisasura Mardini

Tari ini merupakan tari kreasi yang terinspirasi dari kisah Durga Mhisasura Mardini dan tertulis didalam lontar siwagama.

Selain itu, dari segi estetis tarian ini juga tidak lepas dari esensi tarian Bali pada umumnya. Termasuk gerakan, tata rias, busana, sampai musik pengiringnya.

23. Tari Cilinaya Bali

Gagasan lahirnya tarian ini terinspirasi dari rnamen Cili. Cili sendiri merupakan salah satu ornamen khas didalam busana para penari Tari Cili berupa sehelai kain panjang yang pada bagian ujungnya lancip dengan motif berwarna-warni

Cili melambangkan sebuah keceriaan dan kegembiraan melalui pesan utama tarian ini.

24. Tari Gopala

Tarian ini merupakan kolaborasi antara I Nyoman Suarsa (Penata Bali) dan I Ketut Gede Asnawa (Sebagai penata iringan) dengan ekspresi gerakan tari yang humoris dengan materi gerak perpaduan antara gerakan tari yang sudah ada.

Tari gopala merupakan Seni Tari dari Bali yang menceritakan tingkat laku sekelompok pengembala sapi di suatu ladang / tempat penggembalaan.

Gopala diambil dari bahasa Kawi yang artinya pengembala sapi. Tarian ini biasanya dipentaskan oleh 4 – 8 orang putra.

25. Tari Siwa Nataraja

Tari Siwa Nataraja merupakan tari persembahan yang juga dipresentasikan sebagai manifestasi Siwa sebagai penari tertinggi. Gerakan Siwa memancarkan tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta ini.

Nataraja, Raja Tari, mempunyai empat tangan. Tangan kanan atas memegang drum/genderang dari mana hasil-hasil ciptaan terus keluar tiada hentinya (Tuhan adalah sumber dari segala ciptaan) merupakan makna dari tarian ini.

26. Tari Belibis

Tarian Bali ini ditarikan oleh perempuan secara berkelompok. Gerakan tari burung belibis tidak hanya berkaitan dengan kelenturan tubuh, tetapi juga kekuatan yang digunakan.

Seperti layaknya seekor burung, tari belibis mengedepankan gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerak tangan dan kaki. Musik dan gamelan yang mengiringi Seni ini terkesan lincah dan agresif.

Sejarahnya, dulu Seni ini diilhami oleh cerita Angling Dharma yang merupakan seorang raja lalu bertemu dengan putri raksasa pemakan manusia.

Raksasa merasa khawatir rahasianya diketahui oleh Angling Dharma. Maka itu, raksasa kemudian mengubahnya menjadi seekor burung belibis yang hidup di air.

27. Tari Condong

Tari condong diperkirakan tercipta pada abad ke-19 di lingkungan kraton atau istana kerajaan Bali. Tari condong biasanya digunakan sebagai pendahuluan dari tari Legong. Seni ini dibawakan dengan gamelan pangulingan.

Tari ini bermula dari seorang pangeran dari Sukawati yang sakit parah. Kemudian mendapat pengelihatan gaib dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan. Setelah pangeran ini kembali, beliau mengulang tarian yang dilihatnya.

28. Tari Manukrawa

Awalnya, tarian terkenal dari Bali ini merupakan bagian dari snedratari Mahabharata Bale Gala-Gala karya tim sendratari Ramayana / Mahabharata yang ditampilkan dalam pesta kesenian Bali tahun 1980.

Kemudian tari ini dikembangkan menjadi tarian lepas untuk hiburan. Seni ini diciptakan oleh I Wayan Dibia (koreografer), dan I Wayan Beratha (komposer).

Kata Manukrawa berasal dari kata Manuk yang berarti Burung dan Rawa yang artinya rawa-rawa.

Umumnya dipentaskan oleh 5-7 orang penari wanita dan merupakan tarian kreasi baru yang menggambarkan perilaku sekelompok burung (manuk) air (rawa) sebagaimana yang dikisahkan dalam cerita Wana Parwa dari Epos Mahabharata.

Gerakannya diambil dari tari klasik Bali yang dipadukan dengan tarian Sunda-Jawa lalu dimodifikasi sesuai dengan tuntutan keindahan.

29. Tari Rejang Bali

Tari Rejang Bali befungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan mereka kepada dewa atas berkenannya turun ke bumi. Gerakkan tarian ini sangat lincah dan sederhana. Biasanya dipentaskan oleh penari-penari perempuan Bali.

Para penarinya menggunakan pakaian upacara yang meriah dengan bermacam dekorasi. Mereka menari dengan melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang dilakukan dengan saling berpegangan tangan.

30. Tari Baris Tunggal

Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak pertengahan abad ke-16. Ada 7 jenis baris yang dibawakan didalam upacara kremasi di Jawa.

Selain itu, terdapat juga sebuah keterangan bahwa pada awal kemunculannya tarian ini merupakan bagian dari ritual keagamaan.

Kesimpulan

Nah, itulah daftar tari dari Bali yang dapat kalian jumpai ketika mengunjungi pulau Dewata.

Sebagai warga Indonesia, sudah seharusnya kita tertarik pada keragaman serta kebudayaan nusantara. Tidak terkecuali dengan tari daerah asal Bali diatas.

About

You may also like...

Your email will not be published. Name and Email fields are required