Tari Angsa

Tari Angsa merupakan salah satu tarian dari Jawa Tengah. Tarian tersebut memiliki suatu hal dan juga makna yang berbeda antara satu gerakan dengan gerakan lainnya.

Tarian ini sendiri merupakan tarian yang sering digunakan dalam beberapa acara seperti acara pernikahan, adat istiadat, ataupun acara keagamaan serta acara ritual.

Pengertian Tari Angsa

Tari Angsa Jawa Tengah merupakan tarian yang menggambarkan keagungan seorang dewi yan diiringi oleh sekelompok burung angsa sendiri. Tarian ini juga merupakan tarian perpaduan kebudayaan orang timur dan barat yang ada di Indonesia.

Tarian ini biasanya ditarikan oleh 7 penari wanita dimana satu orang penari berperan sebagai dewi dengan 6 lainnya berperan sebagai angsa.

Sejarah Tari Angsa

Angsa adalah sejenis binatang berkaki selaput yang suka hidup di air. Angsa dan air merupakan perpaduan yang indah dilihat. Gerakan satu angsa yang tengah bermai di kolam sudah cukup untuk mengobati rasa rindu, apalagi sepasang angsa yang tengah bermain (berenang) di kolam.

Gerakan mereka yang berkelok-kelok di atas air sambil mengibaskan sayap, menjadi pemandangan lain yang sangat sayang dibiarkan berlalu. Hampir setiap gerakan yang dilakukan dengan penuh perasaan dan begitu dinikmati.

Seolah tanpa beban hidup bagi sepasang angsa yang tengah berada di tengah kolam. Bagi mereka, hidup hari ini adalah untuk hari ini sementara besok masih ada kehidupan lagi yang menyambut bersama hadirnya Sang Surya di pagi hari.

Angsa dan Air menggambarkan perpaduan antara keindahan dan kedamaian, ketenangan dan kerinduan, serta kebahagiaan dan harmoni.

Jika hidup sebagai sepasang angsa tersebut, alangkah indah dan damainya dunia ini, tarian Angsa disusun berdasarkan pengalaman melihat sepasang Angsa bermain di kolam.

Pembuatan tari kreasi baru ini digunakan untuk lebih menambah Vokabuler (Perbendaharaan) tari yang dirasakan tidak pernah bertambah selama puluhan tahun.

Tujuan lainnya adalah untuk memberi aspirasi kepada generasi muda, bahwa seni (tari) tradisi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.

Sinopsis Tari Angsa

Gagasan Gerak

Penonjolan gerak angsa yang lemah lembut menjadi perhatian utama dalam menyusun tari Angsa ini Gerak khas yang membedakan antara tari Angsa dengan tari sejenisnya terletak pada penajaman gerak lenggut (kepala manggut), nyosor (mencari maka di air), mengeringkan sayap (gerak ngayang), yang semua itu dilakukan dengan gerakan lembut (gemulai).

Suatu gagasan gerak akan menjadi kuat dan lebih bermakna bila disertai dengan iringan musik. Iringan musik yang dipilih untuk Tarian Angsa adalah Gendhing dan lagu kreasi baru yang dimainkan dengan gamelan Jawa.

Durasi

Tari Angsa dilakukan selama kurang lebih 7 menit. Tujuan penggunaan waktu yang pendek ini adalah untuk menghindari rasa bosan dan agar tidak terlalu menyita perhatian, keperluan, da kepentingan.

Busana

Busana yang digunakan dalam Tari Angsa ini antara lain :

  • Mekak (pengganti baju untuk penari putri) dan sayap
  • Celana tariggung (di bawah lutut) warna putih atau kuning keemasan
  • Irah-irahan (penutup kepala)
  • Kalung kace
  • Rapek (kain pengganti jarit)
  • Slepe atau epek timang

Aksesoris

Aksesoris (perhiasan) tarian Angsa antara lain :

  • Kiat bahu
  • Kerincing (Untuk kaki)
  • Gelang
  • Kalung

Tempat

Umumnya, tari Angsa dapat ditarikan di sembarang tempat. Misalnya, saat mengisi lomba, festival, malam perpisahan, syukuran, dan perhelatari manten. Akan tetapi, untuk memberikan kesan menarik pada penonton, sebaiknya dilakukan diatas panggung yang cukup lebar (ukuran 8 meter) agar mencapai kesesuaian antara jarak penari dengan penonton.

Itulah beberapa informasi mengenai tari Angsa yang bisa kalian pelajari. Ada baiknya jika kita juga ikut melestarikan dengan cara menarikannya atau setidaknya tahu tentang tarian ini.

About

You may also like...

Your email will not be published. Name and Email fields are required