Sulawesi Tenggara merupakan seuah provinsi di Indonesia yang erletak di bagian tenggara pulau Sulawesi. Ibukota dari provinsi ini adalah Kendari.
Awalnya, Sulawesi Tenggara merupakan nama salah satu kabpaten di provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara Sulselra dengan Baubau sebagai ibukotanya.
Oleh karena itulah, tidak banyak orang yang tahu mengenai asal-usul sejarah Sulawesi Tenggara ini. Kali ini, Pesona Indonesia akan membagikan informasi terkait sejarah lengkap di daerah Sulawesi Tenggara. Yuk simak bahasannya.
Masa Pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara

Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan sebelumnya merupakan Afdeling kemudian dikenal dengan nama Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Onderafdeling secara konsepsional merupaan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang Kontroleur pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Baca Juga: Sejarah Kota Palu
Onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) serta dikepalai oleh seorang districthoofd (kepala distrik).
Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri.
Pengakuan kekuasaan ini dilakukan karena daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun memiliki jalinan dengan Belanda.
Ada beberapa anggapan yang bilang bahwa pengakuan tersebut tidak benar karena adanya hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda yang saat itu sangat kuat dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton. Karena itulah diberi nama Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Menurut sejarah di Sulawesi Tenggara, Afdeling Kolaka pada saat itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan peraturan pemerintah Sulawesi Tenggara menjadi satu kabupaten dengannya.
Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar ( Ujung Pandang ).
Masa Orde Lama (1964)

Selanjutnya, kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi 4 kabupaten, yaitu Buton, Kendari, Kolaka, dan Muna.
Keempat daerah tersebut merupakan bagian dari provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, mengandung berbagai hasil tambang yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainnya.
Lahan pertanian juga cukup potensial untuk dikembangkan disana. Selain itu, ada pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar, serta berbagai hasil hutan lainnya.
Lalu, Sulawesi Tenggara membentuk panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara. Tugas mereka adalah memperjuangkan pembentukkan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintahan Pusat di Jakarta.
Perjuagan itupun membuahkan hasil dengan adanya perpu NO.2 Tahun 1964 dimana Sulawesi Tenggara ditetapkan menjadi daerah Otonom Tingkat I dengan ibukota Kendari.
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu pada waktu dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf. A. A Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong.
Pada saat itu Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Oleh karena itu tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati
Masa Orde Baru Tahun 1995
Pada masa ini, kota Kendari dibentuk. Pembentukan koa Kendari merupakan pemekaran dari kabupaten Kendari (Kabupaten Konawe).
Masa Awal Reformasi

pada masa awal reformasi, Sulawesi Tenggara membentuk satu kota baru, yaitu kota Baubau yang merupakan pemekaran dari kabupaten Buton.
Masa Berikutnya Reformasi
Pada masa ini, dibentuk juga beberapa kabupaten baru, yaitu:
- Kabupaten Bombana, pemekaran dari Kabupaten Buton
- Kabupaten Wakatobi, pemekaran dari Kabupaten Buton
- Kabupaten Kolaka Utara, pemekaran dari Kabupaten Kolaka
- Kabupaten Konawe Selatan, pemekaran dari Kabupaten Konawe
- Kabupaten Konawe Utara, pemekaran dari Kabupaten Konawe
- Kabupaten Buton Utara, pemekaran dari Kabupaten Muna
- Kabupaten Kolaka Timur, pemekaran dari Kabupaten Kolaka
- Kabupaten Konawe Kepulauan, dimekarkan dari Kabupaten Konawe
- Kabupaten Buton Tengah, dimekarkan dari Kabupaten Buton
- Kabupaten Buton Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Buton
- Kabupaten Muna Barat, dimekarkan dari Kabupaten Muna
Setelah pemekaran ini, Sulawesi Tenggara memiliki 15 kabupaten dan 2 kota dengan kantor penghubung yang berlokasi di jalan Gatot Subroto DKI Jakarta.
Itulah informasi mengenai sejarah provinsi Sulawesi Tenggara yang harus kalian ketahui dan pelajari. Karena dengan mempelajari sejarah, kita secara tidak langsung sudah berkontribusi dalam menjaga dan melestarikannya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan kalian. Terutama di bidang peninggalan sejarah Sulawesi Tenggara.