Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang cukup dekat dengan Kalimantan Barat. Namun, bukan berarti provinsi ini tidak memiliki rumah adatnya sendiri. Rumah adat Kalimantan Tengah memiliki bentuk dan filosofinya sendiri.
Nah, untuk kalian yangb belum tahu banyak mengenai rumah ini, kebtulan Pesona Indonesia telah merangkumkannya untuk kalian. Yuk kita lihat artikel rumah adat Kalimantan Tengah dan penjelasannya dibawah ini.
Rumah Adat dari Daerah Kalimantan Tengah
Nama rumah adat Kalimantan Tengah disebut sebagai Rumah Betang. Ia memiliki arstektur yang hampir sama dengan rumah panjang dari Kalimantan Barat. Namun, rumah Betang lebih besar dan luas sehingga dapat dihuni oleh 100 – 150 jiwa.
Selain sebagai tempat hunian bagi masyarakat Dayak, Rumah ini juga digunakan sebagai pusat kehidupan rakyat dan sistem organisasi kemasyarakatan setempat.
Rumah Betang menggambarkan sifat hidup rukun bersama, hubungan manusia dengan alam dan sesama, hingga manusia yang terus dituntut untuk selalu berkarya dan beramal.
Pembagian Ruangan Rumah Adat Provinsi Kalimantan Tengah

- Sado
Sado merupakan jalan atau jalur lalu lalang siempunya rumah untuk kegiatan musyawarah, tempat menumbuk padi, tempat menganyam, dan sebagainya.
- Padong
Padong merupakan ruang keluarga yang digunakan untuk acara keluarga seperti bersantai, makan minum, hingga menerima tamu. Biasanya setiap kepala keluarga hanya memiliki satu padong.
- Bilik
Merupakan tempat tidur bagi siempunya rumah.
- Dapur
Ruangan ini digunakan untuk memasak dan letaknya berada di belakang.
Ciri-ciri Rumah Adat Dayak Kalimantan Tengah
Rumah ini memiliki ciri khas unik yang mampu menarik perhatian wisatawan local maupun asing. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Arah hulu bangunannya menghadap ke arah timur, sedangkan hilirnya ke barat.
- Tinggi bangunan tiga-lima meter dari permukaan tanah.
- Dinding rumah terbuat dari bahan kayu berarsitektur jengki.
- Memiliki bentuk atap pelana yang memanjang.
- Panjang bangunannya antara 30-150 meter.
- Terdapat satu tangga yang disebut hejot, satu pintu masuk, serta sebuah patung yang disebut rancak yang terletak di dekat area pintu masuk.
- Pada dinding dan tiangnya terdapat ukiran yang memiliki makna falsafah kehidupan suku Dayak.
- Di halamannya akan terlihat patung pemujaan atau dikenal dengan totem.
Baca Juga: Daftar Rumah Adat dari Indonesia
Jenis Rumah Betang

Rumah betang sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Rumah Betang Tambaba
Rumah adat dari Kalimantan Tengah ini memiliki desain yang menggambarkan kehidupan suku Dayak pada umumnya. Bahan baku utama rumah ini berupa kayu dengan jenis ulin. Sehingga jika dilihat dari segi ketahanan arsitekturnya, tergolong sangat kuat.
Bangunan ini memiliki bentuk persegi panjang dan digunakan sebagai tempat hunian untuk beberapa keluarga.
2. Rumah Betang Muara Mea
Rumah ini berlokasi di desa Muara Mea. Rumah betang Muara Mea dibangun oleh para suku Dayak yang tinggal di sekitar Gunung Purei. Desain dan arsitektur rumah ini terkesan lebih modern. Pada dindingnya diberi cat dan dilukis. Gambarnya yang terdapat pada dinding menggambarkan identitas suku Dayak.
Lingkungan di sekitar bangunan adat ini masih terlihat alami karena masih dipenuhi rerumputan dan pepohonan.
3. Rumah Betang Pasir Panjang
Dari segi desain dan arsitektur, pasir panjang terlihat lebih tinggi dan besar di bagian atapnya. Untuk pintu masuk utamanya pun berada di sisi samping. Panjang dan tinggi tangga rumah ini lebih banyak daripada jenis yang lain.
4. Rumah Betang Toyoi
Rumah ini dihuni oleh banyak keluarga. Bahkan bisa mencapai 20 keluarga dalam satu rumah. Rumah ini diberi nama Toyoi karena orang pertama yang membangun rumah ini ialah Toyoi Panji. Menurut warga sekitar, rumah ini telah berdiri lebih dari 150 tahun yang lalu.
Bahan dasar yang digunakan adalah kayu ulin yang kokoh dan kuat. Rumah ini beberapa kali mengalami pembugaran atau renovasi, namun tidak ada perubahan yang signifikan.
5. Rumah Betang Damang Batu
Rumah adat ini berlokasi di Gunung Mas, tepatnya desa Tumbang Anoi, Kahayan Hulu Utara. Rumah ini dibangun oleh Tamanggung Runjan yang berasal dari Tewah.
Pembangunannya dilakukan sekitar tahun 1868, artinya ini menjadi salah satu rumah betang milik suku Dayak yang usianya sudah sangat tua. Damang batu arah bangunannya menghadap langsung pada sungai Kahayan.
6. Rumah Betang Desa Tumbang Bukoi
rumah ini memiliki nama dari lokasi tempat rumah ini berdiri, yaitu desa Tumbang Bukoi, tepatnya di Mandau Talawang. Rumah ini mengalami beberapa kali pembugaran, namun tidak diubah dan tetap mengikuti desain serta arsitektur aslinya.
7. Rumah Betang Sei Pasah
Rumah ini terletak di desa Sai Pasah, Kapuas Hilir. Rumah ini pernah dibangun ulang sehingga tampilannya tampak lebih modern.
Area belakang rumah ini merupakan area pemakaman berbentuk sanding yakni makam berupa kumpulan tulang yang ditaruh di sadung dan dilengkapi dengan patung penjaga. Bangunan ini sendiri telah dijadikan museum oleh pemerintah setempat.
Nah, itulah informasi lengkap mengenai rumah adat Kalimantan Tengah. Keanekaragaman milik Indonesia ini harus selalu kita jaga karena merupakan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Semoga artikel ini dapat memperluas ilmu pengetahuan serta wawasan kalian. Terutama pada bidang rumah adat.