Rumah Adat Kalimantan Barat

Kehidupan khas suku Dayak asli memang tidak dapat ditemukan di wilayah manapun. Salah satu ciri khas dari suku tersebut adalah kalung dengan liontin yang terbuat dari taring babi, banyaknya tato yang dimiliki, perhiasan dari batu, serta rumah adatnya.

Masyarakat Kalimantan Barat yang berasal dari suku Dayak memiliki tempat tinggal yang biasanya disebut dengan rumah panjang. Namun ternyata, ada banyak jenis dari rumah adat provinsi Kalimantan Barat.

Oleh karena itu, kali ini Pesona Indonesia akan merangkum satu persatu rumah adat asal Kalimantan Barat dan penjelasannya. Yuk simak selengkapnya dibawah ini.

Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat

1. Rumah Melayu

Suku Melayu tidak hanya tinggal di daerah Sumatera saja, namun juga di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Barat.

Suku Melayu di Kalimantan Barat juga memiliki rumah adat khas mereka sendiri. Biasanya, rumah ini mereka gunakan sebagai Sekretarian Pertemuan Balai Rakyat, namun ada juga yang menggunakannya sebagai kios ntuk penjualan.

Semua ruangan yang ada di rumah ini memiliki fungsi yang berbedabeda, seperti untuk acara adat, penginapan, pengobatan, serta pertunjukkan acara lainnya.

Rumah adat daerah Kalimantan Barat ini juga menjadi pusat kebudayaan Melayu yang ada di sana. Bangunan ini memiliki atap yang bermodel segitiga dengan tinggi 30 derajat. Desainnya juga dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa.

Fungsi atap ini adalah untuk mengalirkan udara yang sejuk dan tidak menyimpan udara panas dalam ruangan tersebut.

Bangunan ini juga memiliki kolong pada bagian bawah rumah yang tinggi. Biasanya bagian ini dipakai untuk parker kendaraan yang sedang berkunjung dan akan digunakan untuk kendaraan warga etempat untuk hari biasa.

2. Rumah Betang

Rumah adat Dayak Kalimantan Barat ini seringkali dihuni oleh keluarga besar suku Dayak. Rumah ini memiliki panjang 150 meter dan lebar 30 meter. Sebagian bangunan juga ada yang dibuat lebih besar dari itu.

Keunikkannya adalah rumah ini terlihat sangat bervariasi tergantu dari seberapa banyak anggota keluarganya. Bangunan ini juga dibangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian 3 – 5 meter dari permukaan tanah.

Tujuan pembuatan rumah yang tinggi adalah untuk mengantisipasi datangnya banjir. Masyarakat biasanya akan hidup bersama dan berkelompok dalam satu tempat tinggal secara turun temurun atau tradisi.

Masing-masing rumah tangga atau keluarga akan tinggal dalam satu bilik atau ruangan yang sudah disekat. Selain itu, suku Dayak biasanya juga memiliki beberapa rumah tunggal yang digunakan untuk aktivitas ladang. 

3. Rumah Baluk

Salah satu rumah adat Kalimantan Barat ini digunakan oleh masyarakat suku Dayak Bidayuh dalam acara ritual tahunan atau nibak’ng sesudah musim penggarapan ladang tahun berikutnya.

Rumah ini berbentuk bundar dan memiliki diameter sekitar 10 meter serta tinggi kurang lebih 12 meter yang disanggah dengan 20 tiang kayu penopang.

Arti dibalik ketinggian rumah ini adalah untuk memberi gambaran tentang kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati. Bangunan ini juga masih bisa kita temui sampai sekarang.

4. Rumah Betang Radakng

Rumah adat ini sudah mendapat rekor dunia dari MURI sebab ukuran bangunannya yang sangat besar dengan panjang 138 meter dan tinggi 7 meter yang sekaligus juga menjadi bangunan paling mewah di perkotaan.

Nama rumah adat Kalimantan Barat ini biasanya juga disebut dengan rumah panjang atau betang yang diambil dri bahasa Dayak Kanayatn. Bangunan ini juga dilengkapi dengan ukuran halaman luas sehingga bisa dijadikan tempat untuk melaksanakan acara budaya local.

5. Rumah Panjang

Rumah adat asal Kalimantan Barat ini menjadi pusat kehidupan dari masyarakat Dayak di sana. Saat ini, jumlah rumah panjang di Kalimantan Barat sudah semakin sedikit.

Bangunan ini dulunya terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 180 meter dan lebar 6 meter dengan total ruangan sebanyak 50 ruang. Bangunan ini juga memiliki beberapa bagian yaitu teras atau pante (ruang tamu yang disebut dengan samik serta ruang keluarga.

Dalam ruang tamu biasanya terdapat sebuah meja pene dengan fungsi untuk tempat berbicara atau menerima tamu. Meja ini berbentu lingkaran yang juga bisa dipakai sebagai tempat meletakkan makanan atau minuman.

Keunikkan Rumah Adat Kalimantan Barat

Bangunan khas ini tidak hanya mengandung nilai fungsional, tetapi juga memiliki maksud dalam mengajarkan nilai-nilai luhur yang patut diteladani oleh kehidupan modern sebagai pedoman bersikap.

Bangunannya yang luas sampai bisa menampung banyak penghuni dan beberapa keluarga, membuat suku Dayak menjadi sangat harmonis dan menjunjung tinggi persatuan, rasa saling berbagi yang kuat, dan toleransi yang mendalam.

Penentuan muka rumah yang sesuai dengan arah matahari terbit dan belakang rumah yang mengikuti arah matahari terbenam mengajarkan arti kerja keras sepanjang hari.

Sistem perumahan dimana satu rumah dapat ditiggali oleh beberapa kepala keluarga ini memberikan contoh kepada kita bahwa masyarakat suku Dayak tidak pernah membedakan status social antara sesame.

Suku Dayak menilai semua anggotanya sama rata. Tidak membedakan usia, keturunan, kekayaan, rupa, bahkan jabatannya.

Kesimpulan

Itulah informasi mengenai rumah adat dari Kalimantan Barat yang bisa kalian pelajari. Semoga dengan adanya artikel ini, wawasan kalian dapat bertambah luas terutama dalam hal rumah adat.

Kebudayaan ini juga seharusnya bisa kita jaga dan lestarikan agar Indonesia tetap memiliki keindahannya walaupun zaman terus berkembang.

About

You may also like...

Your email will not be published. Name and Email fields are required