Rumah Adat Betawi

Pesatnya perkembangan jaman sekarang membuat beberapa budaya warisan nenek moyang ikut tergerus. Terbukti dengan banyaknya generasi muda yang tidak mengetahui kebudayaannya sendiri. Salah satunya adalah rumah adat suku Betawi ini.

Padahal selain untuk melestarikan, mempelajari kebudayaan juga bisa memperluas wawasan kita tentang kehidupan nenek moyang kita terdahulu. Oleh karena itu, sudah sepatutnya generasi muda berupaya keras mempelajari asal muasal nya.

Daftar Rumah Adat Betawi Yang Khas

Dibawah ini kami sajikan penjelasan mengenai bangunan adat ini beserta penjelasan lengkapnya.

1. Rumah Kebaya

Rumah ini biasa disebut dengan rumah Kebaya. Dulu, hampir setiap penduduk Jakarta asli pasti memiliki rumah dengan bentuk rumah kebaya yang sama. Penduduk asli sudah menempati Batavia sejak abad ke-17.

Jika dilihat dari samping, atap bangunan tersebut menyerupai pelana yang dilipat dan lipatan-lipatan tersebut berbentuk seperti lipatan Kebaya.

Konstruksi Rumah Adat Kebaya

  1. Bagian atap : dibuat dari material genteng tanah atau anyaman daun kirai.
  2. Bagian Pondasi : menggunakan susunan batu alam yang telah dibentuk menyerupai umpak. Pondasi ini berfungsi sebagai penyangga tiang-tiang agar bangunannya lebih kokoh.
  3. Konstruksi kuda-kuda dan gorden rumah : terbuat dari material kayu kecapi dan kayu gowok. Ada juga yang terbuat dari kayu pohon nangka.
  4. Bangunan pendopo : bangunan pendopo dibuat agak luas, biasanya dilengkapi dengan meja dan kursi.
  5. Reng dan Kaso : digunakan sebagai dudukan atap dan dibuat dari bambu tali. Reng berupa bambu yang dibelah-belah sementara kasi merupakan bambu yang utuh.
  6. Warna dinding : dibuat dari material kayu nangka biasanya menggunakan warna cerah seperti hijau atau kuning.
  7. Bentuk dinding : menggunakan anyaman bambu secara keseluruhan, ada juga yang menggunakan tembok bata.
  8. Daun pintu : daun pintu disebut Jalusi. Berukuran lebar sehingga lubang udara dapat masuk secara maksimal.

Pembagian Ruangan

Pada umumnya, ruangan pada rumah Kebaya terbagi menjadi 5:

  • Teras

Teras pada bangunan ini memiliki bentuk yang begitu luas. Biasanya pada bagian teras akan ditempatkan beberapa meja dan kursi yang digunakan untuk bersantai bersama keluarga atau tamu.

  • Pangkeng

Pangkeng merupakan sebuah ruangan yang dijadikan siempunya rumah sebagai tempat bersantai bagi keluarga di malam hari.

  • Paseban

Paseban dalam rumah ini berfungsi sebagai kamar menginap para tamu. Jika tidak ada tamu yang berkunjung, maka ruangan ini akan dijadikan sebagai tempat sholat

  • Ruang Tidur

Ruang tidur pada rumah ini biasanya merupakan ruangan yang paling besar dan akan ditempati oleh pemilik rumah.

  • Srondoyan

Srondoyan merupakan ruangan yang biasanya digunakan sebagai dapur. Ruangannya sendiri terletak di bagian paling belakang rumah dan menjadi satu bagian dengan ruang makan. Bahkan tidak jarang juga menjadi satu dengan gudang.

  • Nilai Filosofis

Rumah Kebaya memiliki nilai filosofis yang dianut oleh masyarakat setempat yaitu sebagai simbol bahwa orang Betawi senantiasa terbuka dan selalu menghargai setiap tamu yang datang berkunjung.

Orang Betawi tidak membeda-bedakan siapa saja yang datang berkunjung ke kediaman mereka. Bahkan dapat dikatakan sangat menghargai keragaman etnis maupun agama.

2. Rumah Gudang

Rumah Gudang mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran yang bermacam-macam tergantung kondisi dan situasi di sekitarnya.

Atap rumah adat betawi ini seperti pekana kuda, lalu bagian depannya dibuatkan atap kecil dengan posisi melandai. Bagian ini sering disebut markis / dak / topi.

Fungsi atap ini adalah agar terlihat nyaman dan juga melindungi dari panas sinar matahari dan menjaga dari hujan.

Adapun pembagian areanya, bangunan ini hanya dibagi dua area yaitu depan dan tengah saja. Sementara bagian belakang rumah disatukan dengan bagian tengah.

Bagian depan digunakan untuk menerima dan menjamu tamu dan bagian tengah untuk ruang keluarga, makan, tidur, dan lain-lain.

3. Rumah Adat Joglo

Nama rumah adat suku Betawi ini sama dengan nama rumah adat yang ada di daerah Jawa. Bentuknya juga mirip terutama pada bagian atapnya. Kedua bangunan ini sama-sama memiliki bentuk atap bujur sangkar.

Biasanya rumah Joglo terletak di perkotaan yang sudah terkena pengaruh kebudayaan dari daerah lainnya, termasuk Jawa Tengah.

Selain itu, bangunan ini juga memiliki bagian-bagian lain yang tidak kalah menarik. Beberapa diantaranya yaitu:

  • Ruang Depan

Ruang an di bagian depan berfungsi untuk menerima tamu. Ruangan ini sering disebut sebagai Serambi Depan.

  • Ruang Tengah

Ruangan ini berfungsi untuk ruang makna, ruang berkumpul bersama keluarga, dan juga ruang tidur.

  • Ruang Belakang

Ruangan ini merupaka ruangan yang digunakan sebagai dapur dan kamar mandi.

4. Rumah Adat Panggung

Rumah panggung ini biasanya dibangun oleh orang Betawi yang tinggal di pesisir pantai. Yang mayoritasnya adalah Nelayan.

Adapun material yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah kayu sawo, kayu gowok atau nangka, bambu, kayu kecapi, kayu cempaka, hingga kayu rumbia yang diambil dari alam.

Untuk bagian tiang penyangga biasanya masyarakat menggunakan kayu jati karena dianggap lebih kuat diabndignkan dengan kayu lainnya.

Rumah adat betawi ini dibentuk seperti panggung karena memang tuntutan alam dimana pesisir pantai pasti mempunyai bentuk bangunan yang seperti ini. Agar terlindung dari masuknya air ombak laut dan air pasang.

Pondasi bangunan ini memiliki konsep umpak, yakni batu berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 20 cm X 25 cm. konsep ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah diteukan seperti halnya semen, pecahan karang, hingga kerikil sekalipun. Umpak digunakan sebagai soko guru.

Bangunan ini dibangun dengan posisi lantai lebih tinggi dari tanah, dimana rumah ditopang dengan bambu atau kayu yang tingginya sekitar 1,5 – 1 m dari dasar tanah, tetapi tergantung dari besar kecil atau panjang lebarnya sebuah bangunan.

Pada bangunan ini terdapat balaksuji, yaitu tangga yang digunakan untuk naik kerumah. Banyaknya anka tangga tergantung pada ketinggian bangunan tersebut. Sementara pada bagian bawah, masyarakat menggunakannya sebagai respaan air laut yang menggenang.

Akhir Kata

Itulah beberapa informasi mengenai rumah adat khas Betawi.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kalian dalam memperluas wawasan. Juga sebagai motivasi untuk semakin melestarikan serta menjaga budaya yang kita miliki.

About

You may also like...

Your email will not be published. Name and Email fields are required